Foto diambil dari google |
FKPMKPDIY--Setelah saya membaca sebuah buku dengan judul: “PIKIRAN adalah MEDAN PERANG”, dengan anak judulnya: “Memenangkan Perang dalam Pikiran Anda.” Saya ingin berbagai sedikit, yang menurut saya perlu untuk diteruskan walau tidak semua dapat paparkan di sini.
Pikiran adalah medan perang sebab perang sedang berkecamuk dan pikiran kita adalah medang perangnya. Perang melawan setiap aktivitas kita, perang melawan pemerintah-pemerintah dari siasat tipu daya. Namun berita baiknya adalah Allah berjuang di pihak kita.
Hal mengenai melawan tipu daya, melalui pikiran kita, telah dirumuskan atau telah dikatan begitu jelas dalam ayat Alkitab.
“Karena kita tidak bergulat melawan daging dan darah (bertanding hanya menghadapi lawan fisik), tetapi melawan despostisme, melawan penguasa-penguasa, melawan (roh-roh yang adalah) pemerintah-pemerintah dunia dari kegelapan sekarang ini, melawan kuasa-kuasa roh kefasikan di lingkungan (abadi) kodrati surgawi.” Efesus 6:12
Dari ayat diatas melihat bahwa kita berada dalam medan perang. Penelitian yang cermat dari ayat ini memberitahukan kita bahwa peperangan kita bukan hanya melawan manusia lain, melainkan melawan iblis dan roh-roh jahatnya. Musuh kita, iblis, berusaha untuk mengalahkan kita dengan siasat dan tipu daya, melalui rencana yang diatur rapih dan tipuan yang dipikirkan secara matang.
Iblis adalah pendusta, Yesus menyebut dia..bapa dari segala dusta dan dari semua yang palsu (Yohanes 8:44). Iblis mendustai anda dan saya. Dia memberi tahu tentang diri kita, tentang orang lain, dan tentang keadaan yang tidak benar. Namun ia tidak memerberi tahu kita seluruh dusta sekaligus.
Iblis mulai menyerang pikiran kita dengan pola pikir yang licik dari gagasan, kecurigaan, kebimbangan, ketakutan, rasa ingin tahu, penalaran dan teori kecil yang terus menerus mendesak. Dia bergerak lambat dan hati-hati (bagimanapun rencana yang disusun rapi, membutuhkan waktu). Ingat dia mempunyai siasat untuk peperangannya. Ia telah lama sekali mempelajari diri kita.
Iblis tahu apa yang kita sukai dan yang tidak kita sukai. Dia tahu kegelisahan kita, kelemahan kita dan ketakutan kita. Dia tahu, hal yang paling mengganggu kita. Ia bersedia meluangkan beberapa pun lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengalahkan kita. Salah satu bakat iblis adalah kesabaran.
Kesimpulannya kembali kepada kita, kepada pikiran kita. Mau diarahkan kemana? Ke arah yang baik atau ke arah yang tidak baik. Mau mengandalkan Tuhan dalam hidup anda atau mau berjalan dengan kemauan anda yang telah diketahui oleh si Iblis. Sebab hanya pikiranlah medan perangnya. Melawan semua rencana yang telah tertata rapi oleh Iblis yang juga bersedia meluangkan waktu berapa pun lamanya.
Maka dari itu, kita harus mau, seluruh hidupnya diserakan kepada Tuhan Allah. Karena senjata peperangan kami bukanlah fisik, tetapi perkasa di depan Allah untuk keruntuhan dan kehancuran benteng benteng, meyangkal alasan dan teori dan penalaran dan setiap kesombongan dan keangkuhan yang melawan pengenalan akan Allah; dan kami mengiring setiap pikiran dan maksud menuju keputusan Kristus ( Mesias, Dia yang Diurapi. (2 Kor 10: 4, 5).
Tuhan bersabda, Karena pikiran-Ku bukanlah pikiranmu, jalanmu bukanlah Jalan-Ku…(Yesaya 55:8), apapun yang mungkin Anda dan saya pikirkan. Tuhan sudah menuliskan pikiran-Nya untuk kita dalam Alkitab. Kita harus memilih untuk memeriksa pikiran kita dalam terang dari firman Tuhan, dan selalu bersedia menundukkan pikiran kita pada pikiran-Nya karena mengetahui bahwa pikiran-Nya itu yang terbaik. Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.
Refrensi:
Meyer Joyce. Pikiran adalah Medan Perang.Penerbit, Bookstore & publishing house
Tidak ada komentar :
Posting Komentar