Foto : saat -saat bersama Misdinar katefral Tiga Raja Timika, Seusai malam Kamis putih./doc.prib Man |
Banyak dari kita yang menganggap rendah seseorang yang telah memutuskan untuk menjadi seorang Misdinar atau putra-putri Altar. Namun banyak juga dari kalangan Misdinar itu sendiri yang beranggapan bahwa tugas yang mereka laksanakan semata-mata hanya sebagai seseorang yang melayani tugas imam saat mempersembahkan Ekaristi.
Nah, berangkat dari uraian diatas maka saya akan bercerita tentang pengalan saya saat bergaung menjadi misdinar.
Dulu saat saya di kampung halaman Paniai Papua, saat saya duduk di SD kelas III saya sangat tertarik melihat misdinar melayani Imam saat misa kudus dan niat untuk bergabung nampak dalam diri pribadi saya. Setelah saya duduk di kelas IV saya mendaftarkan diri untuk menjadi anggota misdinar Paroki Kristus Jaya Komopa Pamopa. Saya pun bergabung dan menjadi anggota misdinar walaupun saya belum menerima sakramen ekaristi.
Sebelum saya menerima sakramen ekaristi saya sesuaikan saja, dan saya boleh menyambut semenjak SD kelas V setelah satu satuhun lamanya menjadi misdinar. Walau sudah satu tahun menjadi anggota, saya belum mendapatkan makna apapun, yang ada hanya ikut rame, karena teman - teman saya juga banyak dari anak-anak misdinar.Hal itu berlanjut terus semenjak saya SD.
Setelah saya tamat SD, selanjutnya saya melanjutkan SMP YPPK Lecocq D’arman Ville Kokonao, TImika Papua,dan saat itu saya berpisah dari pergi jauh dari kampung saya,berpisah dengan orangtua, kakak-kakak derta teman-teman misdinar di paroki kami.
Namun semangat untuk melayani selalu bersinar dalam hati saya sehingga saya bergabung pulah dengan anak - anak Misdnar disana, yakni di Paroki Maria Bintang Laut Kokonao. Setelah saya aktif disana barulah saya mengerti arti dari tugas istimewa dari Misdinar.
kemudian saya dipilih menjadi pendamping sekaligus melatih adik-adik misdinar: bagaimana cara melayani Imam di altar saat misa kudus.di Poroki katedral Tiga Raja Timika, pusat Keuskupan Timika saat saya berada di bangku SMK setelah menyelesaikan Study SMP. Tugas ini berakhir setelah lulus SMK untuk menuju pendidikn yang lebih tinggi.
Dari pengalaman saya ini bukan hanya sekedar cerita pengalaman saya, tetapi dari pengalaman ini, saya ingin berbagi manfaat dan dinilai - nilai yang akan saya peroleh ketika saya menjadi anggota misdinar. Nah baik secara sadar atau tidak, dengan berbagai alasan yang dipilih, ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang misdinar, di dalam dirinya terdapat suatu keinginan untuk melayani, entah keinginan ini tulus atau tidak. Sekecil apapun keinginan ini, ia harus tetap dihargai. Meskipun memiliki suatu keinginan untuk melayani, keinginan ini akan menjadi sia-sia jika tidak seimbang dengan perbuatan dan terutama didukung oleh kepribadian yang sempurna sebagai seorang pelayan itu sendiri.
Saat saya Menjadi seorang misdinar saya selalu siap melayani imam di altar, juga teasa kalau saya menjadi seorang pelayan di kebun anggur Allah. Saya merasa bangga menjadi seorang Misdinar juga karena mengetahui pengetahuan baru selain membantu dalam perayaan ekaristi yakni untuk memperkuat iman pribadi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan pribadi seperti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), Retret, Out Bond meditasi tentunya, juga pandangan saya bahwa organisasi Misdinar tidak kalah maju dan penting anak muda dalam pengembangan iman katolik. Saat - saat itlah saya mengerti dan belajar untuk melayani Allah secara sempurna.
Manfaat yang saya peroleh dengan menjadi Misdinar yakni semakin percaya diri, berani tampil di hadapan banyak orang, semakin dekat dengan Ekaristi Kudus, dan akan mendapat banyak sekali pengetahuan iman yang tidak akan diperoleh di tempat lain.
Tapi ingat ,Untuk mendapatkan itu semua , Tuhan punya ujian untu anak-anak Misidinar sejauh mana anda melayani dengan tulus dan penuh cinta, kesetiaan, relah berkorban dan apakah anda telah menunjukan teladan yang baik kepada umat ?
Untuk Putra- Putri Altar , bertanyalah dalam hati kalian masing -masing , apakah anda telah menjawab semua pertanyaan dari Tuhan? Kalau jawabnya belum, maka lebih serius lagi untuk melayani .Bilah sudah akan mendapatkan berka dari Tuhan.
Baiklah setiap Misdinar mengingat bahwa tidak ada di dunia ini yang berjalan tanpa sekehendak Allah. Allah yang memutuskan segala sesuatu dan bila Ia memutuskan bahwa seseorang telah melayani-Nya dengan tulus, betapa besar rahmat karunia yang akan diterima oleh orang tersebut, walau banyak ujian dan tantangan. Terima dengan lapang dada betapa berat halangan yang harus ia tempuh. (Manfred.K)
Nah, berangkat dari uraian diatas maka saya akan bercerita tentang pengalan saya saat bergaung menjadi misdinar.
Dulu saat saya di kampung halaman Paniai Papua, saat saya duduk di SD kelas III saya sangat tertarik melihat misdinar melayani Imam saat misa kudus dan niat untuk bergabung nampak dalam diri pribadi saya. Setelah saya duduk di kelas IV saya mendaftarkan diri untuk menjadi anggota misdinar Paroki Kristus Jaya Komopa Pamopa. Saya pun bergabung dan menjadi anggota misdinar walaupun saya belum menerima sakramen ekaristi.
Sebelum saya menerima sakramen ekaristi saya sesuaikan saja, dan saya boleh menyambut semenjak SD kelas V setelah satu satuhun lamanya menjadi misdinar. Walau sudah satu tahun menjadi anggota, saya belum mendapatkan makna apapun, yang ada hanya ikut rame, karena teman - teman saya juga banyak dari anak-anak misdinar.Hal itu berlanjut terus semenjak saya SD.
Setelah saya tamat SD, selanjutnya saya melanjutkan SMP YPPK Lecocq D’arman Ville Kokonao, TImika Papua,dan saat itu saya berpisah dari pergi jauh dari kampung saya,berpisah dengan orangtua, kakak-kakak derta teman-teman misdinar di paroki kami.
Namun semangat untuk melayani selalu bersinar dalam hati saya sehingga saya bergabung pulah dengan anak - anak Misdnar disana, yakni di Paroki Maria Bintang Laut Kokonao. Setelah saya aktif disana barulah saya mengerti arti dari tugas istimewa dari Misdinar.
kemudian saya dipilih menjadi pendamping sekaligus melatih adik-adik misdinar: bagaimana cara melayani Imam di altar saat misa kudus.di Poroki katedral Tiga Raja Timika, pusat Keuskupan Timika saat saya berada di bangku SMK setelah menyelesaikan Study SMP. Tugas ini berakhir setelah lulus SMK untuk menuju pendidikn yang lebih tinggi.
Dari pengalaman saya ini bukan hanya sekedar cerita pengalaman saya, tetapi dari pengalaman ini, saya ingin berbagi manfaat dan dinilai - nilai yang akan saya peroleh ketika saya menjadi anggota misdinar. Nah baik secara sadar atau tidak, dengan berbagai alasan yang dipilih, ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang misdinar, di dalam dirinya terdapat suatu keinginan untuk melayani, entah keinginan ini tulus atau tidak. Sekecil apapun keinginan ini, ia harus tetap dihargai. Meskipun memiliki suatu keinginan untuk melayani, keinginan ini akan menjadi sia-sia jika tidak seimbang dengan perbuatan dan terutama didukung oleh kepribadian yang sempurna sebagai seorang pelayan itu sendiri.
Saat saya Menjadi seorang misdinar saya selalu siap melayani imam di altar, juga teasa kalau saya menjadi seorang pelayan di kebun anggur Allah. Saya merasa bangga menjadi seorang Misdinar juga karena mengetahui pengetahuan baru selain membantu dalam perayaan ekaristi yakni untuk memperkuat iman pribadi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan pribadi seperti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), Retret, Out Bond meditasi tentunya, juga pandangan saya bahwa organisasi Misdinar tidak kalah maju dan penting anak muda dalam pengembangan iman katolik. Saat - saat itlah saya mengerti dan belajar untuk melayani Allah secara sempurna.
Manfaat yang saya peroleh dengan menjadi Misdinar yakni semakin percaya diri, berani tampil di hadapan banyak orang, semakin dekat dengan Ekaristi Kudus, dan akan mendapat banyak sekali pengetahuan iman yang tidak akan diperoleh di tempat lain.
Tapi ingat ,Untuk mendapatkan itu semua , Tuhan punya ujian untu anak-anak Misidinar sejauh mana anda melayani dengan tulus dan penuh cinta, kesetiaan, relah berkorban dan apakah anda telah menunjukan teladan yang baik kepada umat ?
Untuk Putra- Putri Altar , bertanyalah dalam hati kalian masing -masing , apakah anda telah menjawab semua pertanyaan dari Tuhan? Kalau jawabnya belum, maka lebih serius lagi untuk melayani .Bilah sudah akan mendapatkan berka dari Tuhan.
Baiklah setiap Misdinar mengingat bahwa tidak ada di dunia ini yang berjalan tanpa sekehendak Allah. Allah yang memutuskan segala sesuatu dan bila Ia memutuskan bahwa seseorang telah melayani-Nya dengan tulus, betapa besar rahmat karunia yang akan diterima oleh orang tersebut, walau banyak ujian dan tantangan. Terima dengan lapang dada betapa berat halangan yang harus ia tempuh. (Manfred.K)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar