![]() |
| dok. Kalyana Shira Picture.Ist |
Kamu ada karena aku
Kamu hidup karena aku
Kamu berjalan karena aku
Bahkan kamu matipun
kamu akan menjadi aku
kita di ciptakan oleh Tuhan yang sama
yang pertama aku, kamu yang kedua
karena aku, kamu bisa meneruskan kehidupan
akulah harta yang paling berharga dibanding yang lain
dulunya aku menjadi harta yang dicari oleh semua orang
dulunya aku di puji-puji oleh leluhurmu
dulunya aku dibangga-banggakan
dulunya aku disayng-sayang
dulunya aku mempunyai banyak sahabat
sahabat yang selalu merangkulku
sahabat yang selalu menyayangiku
sahabat yang selalu memanjakanku
sahabat yang selalu merawatku
sahabat yang selalu membelaku
sahabat yang selalu mencintaiku
bahkan sehabat yang rela mati hanya untuk menyelamatkanku
tapi kini semuanya itu hilang dalam waktu
waktu yang hilang bersama sahabat sahabatku
kamu yang sekarang hanya mementingkan dirimu daripada diriku
padahal kamu hidup dari hasilku
kamu tidak menghiraukan aku lagi
kamu tidak mencintaiku lagi
kamu tidak merawatku lagi
kamu, kamu, kamu, kamu, kamu tak peduli lagi
dalam benakku muncul ribuan perntanyaan
pertanyaan yang membuat diriku ikut bertanya juga
apakah aku kurang memberi makanan?
Apakah aku kurang memenuhi kebutuhan?
kalau emang karena ini yang membuat kalian lupa akan aku
siapa yang salah?
Aku atau kamu?
Pasti jawabannya kamu,,,,
Kamu telah merusak aku sampai didasar perutku
Perutku yang selalu memenuhi kebutuhanmu
Kamu telah menghancurkan tubuhku yang kuat
Kamu telah memakan ragaku, jiwaku
Kini aku telah kurus kering
Anggota tubuhku kini mulai lemah
Tak mampu untuk memberi kebutuhanmu
Aku begini karena ulahmu
Aku begini karena kamu tak punya hati
Aku begini karena kamu sudah dibutakan oleh mereka
Mereka yang iri kepadaku
Iri karena aku telah memberimu kebutuhan yang cukup
Iri karena aku telah memberimu emas, tambang, perak dan DLL.
Bukan itu saja
saat ini aku menangis untukmu anakku
Karena kamu telah menjual aku kepada mereka
Mereka yang tubuhnya kambing mukanya domba
Kini mereka telah menguasai diriku
Diriku yang muak dengan mereka
Aku sangat sangat kecewa dengan kamu anakku
Aku kecewa karena kamu telah menjadi budak diatas tanahmu sendiri.
Aku mohon kepada tuhan untuk membuka hati kepekaan untukku.
“ keluhanku terhadap kamu”
Tanah adalah mama kita yang abadi,
mari kita jaga sebagaimana yang di lakukan oleh leluhur kita.
(Manfred)

Tidak ada komentar :
Posting Komentar